Candi Ijo (Ijo Temple)
Tangga berundak menuju Komplek Candi Ijo |
Sebelum memasuki komplek Candi Ijo wisatawan harus melalui beberapa anak tangga yang lumayan tinggi yang terbuat dari batu batuan sungai yang sudah ada sejak Candi Ijo berdiri berabad-abad lalu.
Candi Ijo adalah candi
yang ditemukan pada tahun 1886 oleh H. E. Dorrepaal. Candi ini terdiri atas 17
struktur bangunan yang terletak pada 11 halaman yang berbentuk teras berundak
yang memanjang kearah barat-timur. Candi Ijo mengingatkan kepada pemujaan
tradisi Mengalistik. Halaman teratas atau teras yang kesebelas adalah tempat
yang paling disucikan, dipagari dengan pagar keliling dan terdapat 8 lingga
patok yang masing-masing terletak di keempat arah mata angin. Dihalaman teras
ke-11 tersebut terdapat empat bangunan, yaitu sebuah bangunan yang merupakan
candi induk dan tiga candi perwara yang berada didepan candi induk dan semua
candi itu menghadap kearah barat. Pada dinding luarnya terdapat relung-relung
tempat arca-arca: Agastya, Ganesa, dan Durga yang sekarang disimpan dibalai
pelestarian cagar budaya di Yogyakarta. Didalam candi induk terdapat
Lingga-Yoni sebagai perlambangan Siwa dan Parwati. Didalam Candi Perwara yang
tengah terdapat arca Nandi yang merupakan kendaraan Dewa Siwa.
Bangunan utama Candi Ijo |
Bangunan lainnya
terdapat di teras ke-9 berupa sisa struktur bangunan berbentuk batur yang
mengahadap ke selatan. Diteras ke-8 terdapat 3 buah candi, 4 batur, dan 2
prasasti batu. Salah satunya dipahat dibatu atas dinding pintu masuk yang
dibaca oleh M. M. Soekarto, seorang ahli epigrafi yang berarti tempat pemujaan
kepada eyang buyut. Prasasti tersebut disimpan di Museum Nasional, batu-batu
prasati tersebut berbunyi mantra-mantra kutukan yang diperkirakan berasal dari
abad ke-8 dan ke-9. Diteras ke-5 hanya terdapat 1 candi dan 2 batur, dan
diteras ke-4 dan teras ke-1 masing-masingnya terdapat 1 candi dan diteras
ke-10, ke-7, ke-6, ke-3, ke-2 tidak ditemukannya adanya candi. Peninggalannya
berupa arca-arca dari Panteon Hindu dan Lingga Yoni dapat dipastikan bahwa
dulunya candi ini dipakai untuk pemujaan yang berlatar agama hindu. Candi-candi
ini memiliki kesamaan seperti kompleks candi yang ada didaerah perbukitan Ratu
Boko.
Salah satu bangungan di Candi Ijo, yaitu Candi Perwara dimana Arca Nandi disimpan |
Yang dapat dilakukan oleh para wisatawan disini adalah; melihat bangunan Candi Ijo, melihat
patung lembu (Nandhi) yang ada di dalam Candi Perwara, melihat
pemandangan kota Yogyakarta dari atas halaman Candi, mengambil
gambar dan mengelilingi komplek Candi, mendengarkan
penjelasan dari tour guide tentang sejarah Candi Ijo, dan wisatawan dapat membeli makanan dan minuman di Warung
yang ada Sekitar komplek Candi Ijo.
Comments
Post a Comment