Adat Kenduri di Jawa

Masyarakat Jawa khususnya Jawa bagian tengah masih mengenal dan melaksanakan upacara adat kenduri atau dalam bahasa jawa "kondangan". Kalau dalam bahasa Indonesia Kondangan adalah acara pernikahan, sedangkan Kondangan dalam arti jawa adalah wujud syukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kehidupan.

Di-era modern saat ini masyarakat tradisional khususnya di jawa masih melaksanakan adat kenduri yang sudah ada dan dilaksanakan oleh para pendahulu mereka. Kenduri biasanya di lakukan pada hari hari tertentu saja, untuk memperingati sesuatu atau bentuk rasa syukur dan bentuk sedekah oleh yang punya hajat kepada masyarakat sekitar.

Dalam acara kematian, biasanya untuk memperingati 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari wafatnya alm/almh. Sebelum malamnya diadakan pengajian yasin dan tahlil, yang punya hajat akan mengadakan Kenduri untuk bersedekah kepada masyarakat sekitar dan mendoakan arwah alm/almh semoga diterima disisi Tuhan.

Dalam acara pernikahan, setelah pengantin mengadakan upacara ijab-qabul dan sudah menjadi suami istri, pihak mempelai perempuan akan mengadakan Kenduri ini tujuannya adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan semoga mempelai menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah. Apabila akan dilangsungkan resepsi setelah ijab-qabul maka Kenduri akan dilaksanakan lagi setelah resepsi pernikahan selesai digelar.

Dalam acara kelahiran seorang bayi, ketika bayi masih didalam kandungan, dan usia kandungan sudah menginjak 7 bulan, masyarakat Jawa akan menggelar upacara adat "mitoni" yaitu upacara adat untuk mendo'akan si ibu yang tengah mengandung supaya kelahiran sang bayi kelak berjalan dengan lancar. Dalam upacara ini si ibu yang tengah mengandung akan dimandikan dengan air kembang tujuh rupa oleh 7 orang kerabat keluarga setelah itu akan dipakaikan 7 kain batik tradisional kebadan si ibu hamil. Setelah semua prosesi sudah terlaksanakan, baru acara kenduri dilaksanakan dengan mengundang seluruh perwakilan masyarakat untuk berdoa bersama-sama. Setelah sang bayi lahirpun, juga akan dilaksanakan kenduri untuk rasa syukur kepada Tuhan karena bayi telah lahir dengan selamat dan sehat.

Apa saja menu yang ada pada Kenduri itu? 



Dalam acara Kelahiran bayi; Nasi, sayur gudang(gudangan), telur, dan aneka buah-buahan.
Dalam acara Kematian; Nasi, sambel goreng, potongan daging ayam, ikan bandeng, telur, dan aneka buah-buahan.
Dalam acara pernikahan; Nasi, ayam, lauk pauk, dan aneka buah-buahan. 



Menu-Menu dari acara adat kenduri dapat berubah-ubah sesuai perkembangan jaman, namun tidak menghilangkan keasliannya. Dulu kenduri dikemas dengan wadah yang dinamakan"besek" atau wadah dari anyaman bamboo, seiring dengan perkembangan jaman kemasan atau wadahnya berganti menjadi "ceting" atau tempat nasi, namun juga kita bisa jumpai ada yang menggunakan kardus. 


Comments

Popular posts from this blog

Sawo Kecik Pohon yang sudah langka

Sejarah Lahirnya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat