Event tahunan yang diadakan untuk memperingati Hari Imlek atau Tahun Baru China yang diadakan setiap tahunnya. terdapat berbagai macam aktraksi - aktrasi yang dapat menarik minat para pengunjung baik wisatawan lokal, maupun mancanegara untuk mengunjungi kota Solo.  Lampion - lampion ini dipasang mulai dari depan Gebung BI keutara, didepan Balai Kota Surakarta, dan didepan Pasar Gede sendiri kearah utara. Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan selama para pengunjung berkunjung ke festival lampion ini, antara lain; menikmati keindahan lampu-lampu lampion yang dispasang disepanjang jalan, berfoto dengan background lampion dan boneka - boneka sio yang instgramable banget bagi para instagramers, dan tak lupa berwisata kuliner malam karena banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajakan makanan maupun souvenirsnya. Maskot Imlek di Festival Lampion Pasar Gede Lampion di Pasar Bagian Utara Bagus bukan hiasan lampion - lampionnya, ayo ajak keluarga, kerabat, saha...

Gapuro Gapit Keraton Surakarta Adalah merupakan bangunan didalam komplek Keraton yang membentuk persegi panjang. Terdapat tigabelas ruangan dikomplek Museum Keraton Surakarta ini. Bangunan museum ini dulunya adalah Kadipaten Anom yang merupakan kamar-kamar pagi para pangeran  atau calon penerus tahta/putra mahkota. Pada masa pemerintahan Pakubuwono X tempat ini dijadikan kantor bagi para pejabat yang ada di Keraton. Dipamerkan banyak sekali diorama - diorama mengenai budaya, seni, dan tradisi yang ada didalam Keraton.  Untuk harga tiket masuk museum sangat terjangkau, yakni hanya Rp.10.000,- untuk wisatawan domestik dan Rp.15.000,- untuk wisatawan mancanegara.  Kori Kamandungan Keraton Surakarta Museum ini terletak disebelah timur beberapa meter dari komplek Kori Kamandungan Keraton. Di Kori Kamandungan ini para pengunjung juga dapat berfoto dengan Prajurit Keraton yang sedang bertugas untuk berjaga mengamankan komplek Keraton sebelum berkunjung ke mu...

             Semasa berkuasa selama 46 tahun (1893 – 1939), Pakubuwono X menjadi pendorong di balik layar pergerakan nasional untuk mencapai kemerdekaan. Pada masa itu, Surakarta menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang dapat mengibarkan bendera  gula kelapa  atau Merah Putih, bukan bendera Belanda. Masa pemerintahannya ditandai dengan kemegahan tradisi dan suasana politik kerajaan yang stabil. Pada masa pemerintahannya yang cukup panjang, Kasunanan Surakarta mengalami transisi, dari kerajaan tradisional menuju era modern, sejalan dengan perubahan politik di Hindia-Belanda. (Upacara penobatan Pakubuwono X sebagai raja Kasunanan Surakarta ke sembilan pada tahun 1893. Tampak pada gambar Pakubuwono X berjalan di bawah payung kebesaran, bersama dengan Residen Surakarta O.A. Burnaby Lautier dan para bangsawan serta abdi dalem)         ...

Halo readers, tidak beda dengan postingan tentang kuliner yang pernah diunggah beberapa waktu yang lalu, writer ingin share lagi tentang menu drink kuliner yang cukup fenomenal dikalangan masyarakat,  yakni Es Buah.  Es Buah sangat cocok sekali untuk menu penutup atau sering kita kenal dengan istilah "dessert". Didalam menu Es Buah ini terdapat irisan berbagai buah-buahan segar seperti buah alpukat, semangka, melon, apel, pir, janggelan, dawet, dll, dengan tambahan sirup frambos dan susu putih kaleng yang aromanya pas dan khas di lidah membuat cita rasa Es Buah menjadi nikmat.  Tidak hanya orang Indonesia saja yang mengenal menu dessert yang satu ini, bahkan sampai bule-bule atau para wisatawan mancanegara pun sudah mengenal menu yang satu ini. Memang tidak ada yang bisa mengelak dari kesegaran Es Buah ini.  Bagi readers yang suka banget kuliner, kalian bisa search di Google dengan kata kunci " Toko Es Juice dan Es Buah Mbak Adek "  Lokasi : B...

Komplek Candi Sambisari Candi yang terletak di Kalasan, Sleman Yogyakarta, Indonesia. Tahukan Anda bahwa Candi Sambisari adalah candi yang yang tersusun dari rangkaian batu yang sudah terkubur selama ratusan tahun. Diperlukan waktu yang lama yakni 21 tahun untuk mengali dan merangkai ratusan keping “puzzle” yang terkubur di dalam tanah. Candi yang bisa anda datangi setiap hari tidak di pungut biaya dekitpun.  Bongkahan candi pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang yang bernama Karyowinangun di sawah, kala itu belau sedang mencangkul sawah, cangkul yang tidak sengaja itu membentur sebuah batu yang telihat unik karena terdapat pahatan pada permukaanya.  Kejadian ini membuat warga geger, tidak lama berita itu terdengar oleh dinas kepurbakalaan yng akhirnya menetapkan areal sawah Pak karyowinangun sebagai suaka purbakala. Seiring waktu...